GAY, LESBIAN (HOMOSEKSUAL)
Oleh
Syaikh Nabil Muhammad Mahmud
DOSA-DOSA HOMOSEKSUAL
Homoseksual adalah sejelek-jelek perbuatan keji yang tidak layak dilakukan oleh manusia biasa. Allah telah mencipta manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat laki-laki menyalurkan nafsu bilogisnya, dan demikian sebaliknya.Sedangkan perilaku homoseksual-semoga Allah melindungi kita darinya-keluar dari makna tersebut dan merupakan bentuk perlawanan terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan itu.Prilaku homoseksual merupakan kerosakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa perzinaan, bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan.
Aib wanita yang berzina tidaklah seperti aib laki-laki yang melakukan homoseksual.Kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang berbuat zina tidak lebih berat daripada kebencian dan rasa jijik kita terhadap orang yang melakukan homoseksual. Sebabnya adalah walaupun zina menyelisihi syariat, akan tetapi zina tidak menyelisihi tabiat yang telah Allah ciptakan (di antara laki-laki dan perempuan). Sedangkan homosek menyelisihi syariat dan tabiat yang sama.
Para alim ulama telah sepakat tentang keharaman homoseksual. Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencela dan menghina para pelakunya.
"Ertinya: Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kamu? 'Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas "[Al-A'raf: 80-81]
Dalam kisah kaum Nabi Luth ini tampak jelas penyimpangan mereka dari fitrah. Sampai-sampai ketika menjawab perkataan mereka, Nabi Luth mengatakan bahawa perbuatan mereka belum pernah dilakukan oleh kaum sebelumnya.
BESARNYA DOSA HOMOSEKSUAL SERTA kekejian dan kejelekannya
Kekejian dan keburukan perilaku homoseksual telah mencapai puncak keburukan, sampai-sampai haiwan pun menolaknya. Hampir-hampir kita tidak mendapatkan seekor haiwan jantan pun yang mengahwini haiwan jantan lain. Akan tetapi keanehan itu justru terdapat pada manusia yang telah rosak akalnya dan menggunakan akal tersebut untuk berbuat keburukan.
Dalam Al-Qur'an Allah menyebut zina dengan kata yang keji (tanpa alif lam), sedangkan homoseksual dengan al-faahisyah (dengan alif lam), (jka ditinjau dari bahsa Arab) tentunya perbezaan dua kta tersebut sangat besar. Kata yang keji tanpa alif dan lam dalam bentuk nakirah yang dipakai untuk makna perzinaan menunjukkan bahawa zina merupakan salah satu perbuatan keji dari sekian banyak perbuatan keji. Akan tetapi, untuk perbuatan homoseksual dipakai kata al-faahisyah dengan alif dan lam yang menunjukkan bahawa perbuatan itu merangkumi kekejian seluruh perbuatan keji. Maka dari itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Ertinya: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan yang keji itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kamu" [Al-A'raf: 80]
Maknanya, kamu telah melakukan perbuatan yang keburukan dan kekejiannya telah dikukuhkan oleh semua manusia.
Sementara itu, dalam masalah zina, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Ertinya: Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu yang keji (perbuatan yang keji) dan suatu jalan yang buruk "[Al-Isra: 32]
Ayat ini menerangkan bahawa zina adalah salah satu perbuatan yang keji, sedangkan ayat sebelumnya menerangkan bahawa perbuatan homoseksual merangkumi kekejian.
Zina dilakukan oleh laki-laki dan perempuan kerana secara fitrah di antara laki-laki dan perempuan terdapat kecenderungan antara satu sama lain, yang oleh Islam kecenderungan itu dibimbing dan diberi batasan-batasan syariat serta cara-cara penyaluran yang sebenarnya. Oleh kerana itu, Islam menghalalkan nikah dan mengharamkan zina serta memeranginya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Ertinya: Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas "[Al-Mukminun: 5-7]
Jadi, hubungan apapun antara laki-laki dan perempuan di luar batasan syariat dinamakan zina. Maka dari itu hubungan antara laki-laki dan perempuan merupakan panggilan fitrah keduanya, adapun penyalurannya bisa dengan cara yang halal, bisa pula dengan yang haram.
Akan tetapi, jika hal itu dilakukan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan, maka sama sekali tidak ada hubungannya dengna fitrah. Islam tidak menyekat sama sekali kerana pada insting dan fitrah manusia tidak terdapat kecenderungan seks laki-laki kepada laki-laki atau perempuan kepada perempuan. Sehingga jika hal itu terjadi, bererti telah keluar dari batas-batas fitrah dan tabiat manusia, yang selanjutnya melanggar undang-undang-undang-undang Allah.
"Ertinya: Yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kamu" [Al-A'raf: 80]
Mujtahid berkata: "Orang yang melakukan perbuatan homoseksual walaupun dia mandi dengan setiap titisan air dari langit dan bumi masih tetap najis".
Fudhail Ibnu Iyadh berkata: "Andaikan pelaku homoseksual mandi dengan setiap titisan air langit maka dia akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak suci".
Ertinya, air tersebut tidak boleh menghilangkan dosa homoseksual yang sangat besar yang menjauhkan antara dia dengan Tuhannya. Hal ini menunjukkan betapa mengerikannya dosa perbuatan tersebut.
Amr bin Dinar berkata menafsirkan ayat diatas: "Tidaklah sesama laki-laki saling meniduri melainkan termasuk kaum Nabi Luth".
Al-Walid bin Abdul Malik berkata: "Seandainya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menceritakan kepada kita berita tentang kaum Nabi luth, maka aku tidak pernah berfikir kalau ada laki-laki yang menggauli laki-laki".
Maka sungguh menakjubkan manakala kita melihat kebiasaan yang sangat jelek dari kaum Nabi Luth ini-yang telah Allah binasakan-tersebar di antara manusia, padahal kebiasaan itu hampir-hampir tidak terdapat pada haiwan. Kita tidak akan mendatapkan seekor haiwan jantan pun yang menggauli haiwan jantan lain kecuali sedikit dan jarang sekali, seperti keldai.
Maka itulah arti dari firman Allah berikut.
"Ertinya: Sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas" [Al-A'raf: 81]
Allah mengatakan kepada mereka bahawa sesungguhnya perbuatan keji itu belum pernah dilakukan oleh siapapun di muka bumi ini, dan itu merangkumi manusia dan haiwan.
Apabila seorang manusia cenderung menyalurkan syahwatnya dengan cara yang haiwan sahaja enggan melakukannya, maka kita bisa tahu bagaimana keadaan kejiwaan manusia itu.Bukankah ini merupakan musibah yang paling besar yang menurunkan derajat manusia di bawah derajat binatang?!
Maksud dari penjelasan di atas adalah sebagai berikut.
Pertama: Jika penyakit ini tersebar di tengah umat manusia, maka keturunan manusia itu akan pupus kerana laki-laki sudah tidak memerlukan wanita. Populasi manusia akan semakin berkurangan secara beransur.
Kedua: Pelaku homoseksual tidak mahu menyalurkan nafsu biologisnya kepada perempuan.Jika dia telah beristeri, maka dia akan mengabaikan isterinya dan menjadikannya pemuas orang-orang yang rosak. Dan jika dia masih bujangan, maka dia tidak akan berfikir untuk berkahwin. Sehingga, apabila homosek ini telah merata dalam sebuah kelompok masyarakat, maka kaum laki-lakinya tidak akan lagi merasa memerlukan perempuan.Akibatnya, tersia-siakanlah kaum wanita. Mereka tidak mendapatkan tempat berlindung dan tidak mendapatkan orang yang mengasihi kelemahan mereka. Disinilah letak bahaya sosial homoseksual yang berpanjangan.
Ketiga: Pelaku homoseksual tidak peduli dengan kerosakan akhlak yang ada disekitarnya.
CIRI-CIRI KAUM HOMOSEKS
[1]. Fitrah dan tabiat mereka terbalik dan berubah dari fitrah yang telah Allah ciptakan pada lelaki, iaitu kehendak kepada wanita bukan kepada laki-laki.
[2]. Mereka mendapatkan kelazatan dan kebahagian apabila mereka dapat melampiaskan syahwat mereka pada tempat-tempat yang najis dan kotor dan melepaskan air kehidupan (mani) di situ.
[3]. Rasa malu, tabiat, dan kejantanan mereka lebih rendah daripada haiwan.
[4]. Fikiran dan cita-cita mereka setiap saat selalu terfokus kepada perbuatan keji itu kerana laki-laki sentiasa ada di hadapan mereka di setiap waktu. Apabila mereka melihat salah seorang di antaranya, baik anak kecil, pemuda atau orang yang sudah berumur, maka mereka akan menginginkannya baik sebagai objek ataupun pelaku.
[5]. Rasa malu mereka kecil. Mereka tidak malu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala juga kepada makhlukNya. Tidak ada kebaikan yang diharapkan daripada mereka.
[6]. Mereka tidak nampak kuat dan jantan. Mereka lemah di hadapan setiap laki-laki karena merasa butuh kepadanya.
[7]. Allah mensifati mereka sebagai orang fasik dan pelaku keburukan; "Dan kepada Nabi Lut, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik "[Al-Anbiya: 74]
[8]. Mereka disebut juga sebagai orang-orang yang melampaui batas: "Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melapaui batas" [Al-A'raf: 81]. Ertinya, mereka melampaui batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Allah.
[9]. Allah menamakan mereka sebagai kaum perosak dan orang yang zalim: "Luth berdoa.'Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerosakan itu'. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa khabar gembira, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini. Sesunguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim "[Al-Ankabut: 30-31]
AZAB DAN SIKSA KAUM NABI LUTH
Disebutkan bahawa Allah Subhanahu wa Ta'ala menhujani mereka dengan batu. Tidak tersisa seorangpun melainkan dia terhujani batu tersebut. Sampai-sampai disebutkan bahawa salah seorang dari peniaga di Mekah juga terkena hujan batu sekeluarnya dari kota itu. Kerasnya azab tersebut menunjukkan bahawa homoseksual merupakan perbuatan yang paling keji sebagaimana yang disebutkan dalam dalil.
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, dia berkata bahawa Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya: Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth "[HR Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 (no. 7337)]
Arti dari laknat Allah adalah kemurkaanNya, dan terpisah dari rahmatNya. Allah membalik negeri kaum Luth dan menghujani mereka dengan batu-batu (berasal) dari tanah yang terbakar dari Neraka Jahannam yang susul-menyusul. Tertulis di atas batu-batu itu nama-nama kaum tersebut sebagaimana yang dikatakan Al-Jauhari.
[Disalin dari Majalah Fatawa Vol. 11/Th.1/1424H-2003M]
Ulasan
Catat Ulasan