MESRANYA CINTA RASULULLAH SAW
Suatu kali, Rasulullah Shallahu ‘Alayhi Wassalam duduk bersama Aisyah di dalam suasana hangatnya rumah. Aisyah terpesona memandangi suami terkasih yang sedang menjahit sepatunya yang rusak. Tatapan lekat, seolah tak ingin berkedip sedetikpun.
Aisyah mendapati butiran keringat bak kristal menggantung di dahi Rasulullah. Begitu terkesimanya, tak terasa lama sekali Aisyah memandangi Rasulullah.
“Ada apa?” tanya Rasulullah.
Aisyah beranjak dari terkesima, “Jika penyair Abu Bukair Al-Huthali melihat Kanda ya Rasulullah, tentu dia akan tahu, bahwa syair yang dibuatnya, memang benar-benar untuk Kanda.”
“Bagaimana syair yang dikatakannya Aisyah?”
“Abu Bukair berkata, jika kau pandang keindahan bulan, dia berkelip, dan kelipan cahyanya menerangi dunia, sehingga setiap orang bisa melihat.”
Rasulullah SAW bangkit dari duduknya, menghampiri Aisyah, mengecupnya diantara dua mata, dan berkata:
“Wallahi Aisyah, seperti itulah engkau bagiku, bahkan lebih.”
Subhanallah..begitu hangat kemesraan Rasulullah terhadap Aisyah radhiyallahu anha, istri terkasihnya. Kemesraan yang maujud dalam perkataannya, gesturnya, dan maknanya. Memberikan keteladanan bagi kita umat pengikutnya, untuk meneladani, dalam kapasitas diri yang berusaha kita naikkan, kita dekatkan kepada kualitas Rasulullah, meski masih jauh….
Ya Allah… hadirkanlah Rasulullah sebagai teladan kehidupan rumah tangga kami.. Allahumma shally ‘alayh
* Kisah diatas dinarasikan oleh al-Bayhaqi dalam as-Sunan
Editor: Nurul Masyriq
Cover: Dewis
Ulasan
Catat Ulasan